![]() |
Jajaran Direksi dan Komisaris PT PLN Batam meninjau langsung kesiapan pembangkit. (Ist) |
BATAM | ESNews - Jajaran Direksi dan Komisaris PT PLN Batam meninjau langsung kesiapan pembangkit dan keandalan listrik menyambut momentum selama perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE yang berlangsung pada Senin (12/5/2025).
Tinjauan langsung ini bertujuan memastikan kesiapan PLN Batam dalam menjaga keandalan pasokan listrik untuk seluruh kegiatan ibadah umat Buddha di berbagai lokasi di Kota Batam berlangsung khidmat tanpa gangguan listrik. Kunjungan Jajaran Direksi dan Komisaris ke pembangkit, transmisi, gardu induk dan distribusi pada hari libur juga untuk memberi semangat kepada petugas yang tidak berlibur guna bersiaga memastikan kesiapan menjaga pasokan listrik.
Selain memastikan keandalan, selama Perayaan Wasiak sebanyak 668 personel bersiaga melakukan pengecekan kondisi alat utama sistem tenaga listrik agar tidak terjadi gangguan. PLN Batam juga menyiapkan peralatan peripheral pendukung keandalan berupa UPS 3 unit, UGB 14 unit, Trafo Mobile 1 unit, Unit Assessment Jaringan 2 unit, Unit Deteksi Kabel 2 unit, dan Unit Assessment Kubikel 2 unit.
Fokus pengamanan kelistrikan dilakukan di vihara utama yang menjadi pusat perayaan Waisak Kota Batam, meliputi wilayah Batam Center, Nagoya, Tiban dan Batu Aji. Tak hanya itu, pengamanan juga diperkuat di lokasi strategis lainnya seperti rumah sakit, pusat keramaian, bandara, pelabuhan, serta fasilitas publik.
Dalam keterangannya, Direktur Utama PT PLN Batam, Kwin Fo, menegaskan, PLN Batam berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik, khususnya di momentum-momentum keagamaan, sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung kerukunan dan kenyamanan masyarakat.
“Kami memahami betul pentingnya keandalan pasokan listrik bagi kenyamanan umat Buddha dalam merayakan Hari Raya Waisak. Oleh karena itu, PLN Batam menyiapkan strategi pengamanan khusus agar seluruh rangkaian ibadah dan perayaan berjalan khidmat tanpa gangguan,” ujar Kwin Fo.
Kesiapsiagaan tim lapangan diperkuat dengan peralatan pendukung seperti genset mobile, UGB, UTB, UPS mobile, skylift, crane, serta layanan SPKLU di 11 lokasi strategis.
PLN Batam juga menjalankan berbagai langkah preventif, mulai dari pengamanan energi primer, pemeliharaan pembangkit, asesmen jaringan distribusi, inspeksi gardu, patroli ROW, hingga menyiapkan cadangan kelistrikan untuk lokasi vital.
“Upaya kami tidak hanya soal menjaga listrik tetap menyala, tetapi juga sebagai bentuk nyata dukungan PLN terhadap semangat toleransi dan pelayanan kepada masyarakat, semoga mendukung kekhusyukan umat Buddha dalam beribadah,” kata Kwin Fo.
Hingga akhir perayaan, kondisi sistem kelistrikan di wilayah Batam terpantau normal dan andal dengan daya mampu pasok sebesar 745,5 MW dan beban puncak harian rata-rata 570.6 MW.
“Selamat merayakan Hari Raya Waisak 2569 BE. Kami berharap, upaya ini dapat mendukung kekhusyukan umat Buddha dalam beribadah dan sekaligus memperkuat semangat kebersamaan dan toleransi di Kota Batam,” pungkas Kwin Fo.
Sejalan dengan itu, Komisaris PLN Batam Deni Firzan juga mengapresiasi Jajaran Direksi bersama seluruh petugas yang berjaga 24 jam mengamankan pasokan listrik.
“Kami bersyukur seluruh sistem kelistrikan Batam tetap andal dan aman selama Hari Raya Waisak.
Ini adalah hasil dari kerja keras dan kesiapsiagaan seluruh Jajaran Direksi, manajemen dan, insan PLN Batam yang siaga 24 jam agar seluruh rangkaian ibadah dan perayaan berjalan khidmat tanpa gangguan,” ujar Deni.
Komitmen Layanan Prima
PLN Batam terus memperkuat peran strategisnya dalam mendukung momen-momen penting bangsa. Tidak hanya pada Waisak, PLN juga menerapkan pola yang sama dalam pengamanan listrik pada hari-hari besar keagamaan lainnya, seperti Idulfitri, Natal, dan Nyepi.
“Kami percaya bahwa pelayanan kelistrikan yang andal merupakan bentuk kontribusi PLN dalam menjaga harmoni sosial dan keberagaman budaya di Indonesia,” tutup Kwin Fo.
Keberhasilan pengamanan kelistrikan selama momentum-momentum penting keagamaan sebelumnya menjadi bukti kesiapan PLN Batam dalam menghadapi tantangan operasional skala besar. (*)