 |
| Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Riau-Kepulauan Riau menggelar aksi pembagian ribuan bendera Merah Putih kepada masyarakat. (Ist) |
BATAM | ESNews - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Riau-Kepulauan Riau menggelar aksi pembagian ribuan bendera Merah Putih kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di berbagai titik strategis di wilayah Riau dan Kepri sebagai bagian dari upaya membangkitkan semangat nasionalisme di tengah masyarakat.
Ketua Umum Badko HMI Riau-Kepri, Wiriyanto Aswir, menegaskan bahwa aksi ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga merupakan gerakan moral untuk mengingatkan kembali pentingnya merawat semangat kebangsaan, khususnya di kalangan generasi muda.
“Kami ingin mengajak seluruh masyarakat untuk tidak melupakan makna kemerdekaan. Mengibarkan Merah Putih adalah cara sederhana namun bermakna untuk menunjukkan rasa cinta kepada bangsa,” ujar Wiriyanto.
Ia juga menekankan bahwa pengibaran bendera bukanlah rutinitas tahunan semata, melainkan refleksi atas perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
“Ini bukan hanya soal estetika kemerdekaan, tetapi penghormatan terhadap sejarah bangsa. Sudah saatnya seluruh lapisan masyarakat, khususnya anak muda, kembali meneguhkan jati diri kebangsaan,” tambahnya.
Sementara itu, Bendahara Umum Badko HMI Riau-Kepri, Rudi Daeng, mengingatkan pentingnya menjaga kesakralan peringatan 17 Agustus dan tidak mencederainya dengan simbol-simbol yang bertentangan dengan semangat persatuan.
“Kemerdekaan ini lahir dari pengorbanan besar. Jangan kita balas dengan sikap apatis atau aksi-aksi yang justru mengaburkan nilai kebangsaan,” tegas Rudi.
Badko HMI Riau-Kepri juga mengimbau masyarakat untuk ikut serta menyemarakkan bulan kemerdekaan dengan mengibarkan bendera Merah Putih di rumah, tempat kerja, maupun fasilitas umum sepanjang bulan Agustus.
“Ini adalah momen kolektif untuk menunjukkan bahwa nasionalisme masih hidup di tengah masyarakat. Mari jaga marwah Merah Putih sebagai simbol pemersatu bangsa,” tutup Wiriyanto.
Kegiatan pembagian bendera akan terus berlanjut secara bertahap hingga menjelang 17 Agustus, menyasar berbagai elemen masyarakat termasuk pedagang, pelajar, pengendara, dan komunitas warga. (*)
Ketua Umum Badko HMI Riau-Kepri, Wiriyanto Aswir, menegaskan bahwa aksi ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga merupakan gerakan moral untuk mengingatkan kembali pentingnya merawat semangat kebangsaan, khususnya di kalangan generasi muda.
“Kami ingin mengajak seluruh masyarakat untuk tidak melupakan makna kemerdekaan. Mengibarkan Merah Putih adalah cara sederhana namun bermakna untuk menunjukkan rasa cinta kepada bangsa,” ujar Wiriyanto.
Ia juga menekankan bahwa pengibaran bendera bukanlah rutinitas tahunan semata, melainkan refleksi atas perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
“Ini bukan hanya soal estetika kemerdekaan, tetapi penghormatan terhadap sejarah bangsa. Sudah saatnya seluruh lapisan masyarakat, khususnya anak muda, kembali meneguhkan jati diri kebangsaan,” tambahnya.
Sementara itu, Bendahara Umum Badko HMI Riau-Kepri, Rudi Daeng, mengingatkan pentingnya menjaga kesakralan peringatan 17 Agustus dan tidak mencederainya dengan simbol-simbol yang bertentangan dengan semangat persatuan.
“Kemerdekaan ini lahir dari pengorbanan besar. Jangan kita balas dengan sikap apatis atau aksi-aksi yang justru mengaburkan nilai kebangsaan,” tegas Rudi.
Badko HMI Riau-Kepri juga mengimbau masyarakat untuk ikut serta menyemarakkan bulan kemerdekaan dengan mengibarkan bendera Merah Putih di rumah, tempat kerja, maupun fasilitas umum sepanjang bulan Agustus.
“Ini adalah momen kolektif untuk menunjukkan bahwa nasionalisme masih hidup di tengah masyarakat. Mari jaga marwah Merah Putih sebagai simbol pemersatu bangsa,” tutup Wiriyanto.
Kegiatan pembagian bendera akan terus berlanjut secara bertahap hingga menjelang 17 Agustus, menyasar berbagai elemen masyarakat termasuk pedagang, pelajar, pengendara, dan komunitas warga. (*)
