 |
| Potret pengerjaan proyek Pertamanan yang diduga di Mark-up. (Foto: Rin) |
TAPSEL | ESNews - Pengerjaan Proyek pertamanan senilai 3,4 milyar lebih tahun anggaran 2022 yang dikerjakan oleh PT Ronald Putra Agung diduga pengerjaannya asal jadi dan penuh Mark up karena bibit rumput yang ditanam hasil pungutan dari pinggir jalan, kemudian pengelolaan tanahnya pun tidak benar yakni tidak menggunakan tanah humus.
Adapun pekerjaan tersebut yakni pekerjaan taman samping menara pandang Vak 2A dengan nilai Rp 74.000.000,- , kemudian pekerjaan area wisata senilai Rp 500.000.000,-, penataan rak anggrek paranet pembibitan Rp 50.000.000,-, Taman Atsiri Rp 198.000.000,-, taman guest house Rp 198.000.000,- taman boulevard / pulau jalan Rp 560.000.000,-
Pengerjaan taman kehormatan Rp 195.000.000,- taman plaza penerima senilai Rp 150.000.000,- taman plaza utama Rp 100.000.000,-, pengerjaan taman sisi kiri jalan boulevard pada gedung utama kebun raya sipirok Rp 195.000.000,-, taman tumbuhan hias Rp 198.000.000,-, pengerjaan taman X (lawn) Vak 5C Rp 196.000.000,- dan pengerjaan taman X (lawn) Vak 5D senilai Rp196.000.000,-. Jadi total keseluruhan nilai proyek pertamanan dibawah naungan lingkungan hidup tersebut sebesar Rp 3.451.894.400,-.
Salah seorang kepala tukang Wildan Lubis ketika dikonfirmasi di Padang sidimpuan membenarkan bahwa kegiatan tersebut dikerjakan, dan masa pemeliharaannya selama enam bulan.
Menurut Wildan, kalau ada masalah silahkan laporkan kepada pihak berwajib dan silahkan menyebarluaskannya lewat berita. Kata Wildan.
Kadis lingkungan hidup kab. Tapsel Ongku Sormin ketika dikonfirmasi dikantornya mengatakan bahwa kegiatan pertamanan tersebut telah rampung dikerjakan, namun sang kadis tersebut tidak mengetahui ada masalah di dalam teknis pengerjaannya, saat didesak pertanyaan Ongku mengalihkan jawaban untuk segera berangkat ke Polda Sumut karena ada panggilan. (Rin)
Adapun pekerjaan tersebut yakni pekerjaan taman samping menara pandang Vak 2A dengan nilai Rp 74.000.000,- , kemudian pekerjaan area wisata senilai Rp 500.000.000,-, penataan rak anggrek paranet pembibitan Rp 50.000.000,-, Taman Atsiri Rp 198.000.000,-, taman guest house Rp 198.000.000,- taman boulevard / pulau jalan Rp 560.000.000,-
Pengerjaan taman kehormatan Rp 195.000.000,- taman plaza penerima senilai Rp 150.000.000,- taman plaza utama Rp 100.000.000,-, pengerjaan taman sisi kiri jalan boulevard pada gedung utama kebun raya sipirok Rp 195.000.000,-, taman tumbuhan hias Rp 198.000.000,-, pengerjaan taman X (lawn) Vak 5C Rp 196.000.000,- dan pengerjaan taman X (lawn) Vak 5D senilai Rp196.000.000,-. Jadi total keseluruhan nilai proyek pertamanan dibawah naungan lingkungan hidup tersebut sebesar Rp 3.451.894.400,-.
Salah seorang kepala tukang Wildan Lubis ketika dikonfirmasi di Padang sidimpuan membenarkan bahwa kegiatan tersebut dikerjakan, dan masa pemeliharaannya selama enam bulan.
Menurut Wildan, kalau ada masalah silahkan laporkan kepada pihak berwajib dan silahkan menyebarluaskannya lewat berita. Kata Wildan.
Kadis lingkungan hidup kab. Tapsel Ongku Sormin ketika dikonfirmasi dikantornya mengatakan bahwa kegiatan pertamanan tersebut telah rampung dikerjakan, namun sang kadis tersebut tidak mengetahui ada masalah di dalam teknis pengerjaannya, saat didesak pertanyaan Ongku mengalihkan jawaban untuk segera berangkat ke Polda Sumut karena ada panggilan. (Rin)
