Bea Cukai dan Polisi Gagalkan Penyelundupan 60.000 Benih Lobster di Perairan Tanjung Balai Karimun

terkini

Iklan



Bea Cukai dan Polisi Gagalkan Penyelundupan 60.000 Benih Lobster di Perairan Tanjung Balai Karimun

Expossidiknews.com
03 April, 2023, 14.47 WIB. Dibaca: kali Last Updated 2023-04-03T07:47:26Z
Petugas Bea Cukai amankan benih Lobster selundupan. (Foto: Ist)


BATAM | ESNews - Bea Cukai Batam dan Bea Cukai Tanjung Balai Karimun dalam skema Patroli Jaring
Sriwijaya bersama Ditreskrimsus Polda Kepri berhasil gagalkan penyelundupan benih lobster sebanyak 60 ribu ekor senilai Rp 9 miliar.

Benih Lobster ini diangkut menggunakan High Speed Craft (HSC) dan berhasil ditangkap wilayah perairan Pantai Pulau Durian, Tanjungbalai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri).

Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi, M. Rizki Baidillah menjelaskan, aksi penyelundupan benih lobster ini bermula dari laporan dari masyarakat bahwa terdapat kegiatan muat barang yang berisi benih lobster disalah satu pelabuhan tikus.

"Selanjutnya, selama 2 hari yakni, Sabtu dan Minggu tanggal 1-2 April 2023, Bea Cukai Batam dan Bea Cukai Tanjung Balai Karimun bersama Ditreskrimsus Polda Kepri mendalami informasi dari laporan masyarakat bahwa terdapat speedboat di pelabuhan tikus yang diduga melakukan kegiatan muat barang berupa Benih Baby Lobster," ungkap Rizki.

"Berdasarkan informasi tersebut Tim segera menyebar armada ke semua titik yang menjadi perlintasan," tambahnya.

Minggu (2/4/2023) pagi, sekitar pukul 06.30 Wib, target speedboat berhasil ditemukan dan tim melakukan
pengejaran hingga akhirnya berhasil diamankan di Perairan Pantai Pulau Durian.

Selanjutnya kapal beserta muatan diamankan di dermaga Bea Cukai, Tanjung Uncang. Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan sebanyak 60 ribu ekor Benih Baby Lobster jenis Pasir yang tidak dilengkapi dengan dokumen kepabeanan dan cukai, serta termasuk dalam kategori barang larangan pembatasan dengan estimasi nilai barang mencapai Rp 9 miliar,” tambah Rizki.

Lanjut Rizki, untuk benih Lobster yang berhasil diselamatkan ini akan langsung dilakukan pelepasan agar tidak mati apabila terlalu lama didiamkan.

“Kalau didiamkan berlama-lama, mungkin hanya beberapa jam saja bertahannya oleh sebab itu harus segera dilepaskan,” ujar Rizki.

Pelapasanliaran benih lobster dilakukan di wilayah perairan Pulau Ngual dengan disaksikan langsung oleh Karantina Perikanan Batam, Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam serta Marinir Batam.

Pemilihan lokasi ini mempertimbangkan kondisi perairan yang tidak tercemar dan lingkungan yang aman untuk tumbuh kembang benih lobster.


Penyelundupan benih lobster dapat dijerat Pasal 88 jo Pasal 16 ayat 1 dan/atau Pasal 92 jo Pasal 26 ayat 1
Undang-Undang (UU) Republik Indonesia Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Perikanan dan/atau Pasal 87 jo Pasal 34 UU RI Nomor
21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan dengan ancaman hukuman penjara maksimal 6 tahun dan denda Rp 3 Miliar. (*)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Bea Cukai dan Polisi Gagalkan Penyelundupan 60.000 Benih Lobster di Perairan Tanjung Balai Karimun

Terkini

Iklan