![]() |
Potret suasana Pelabuhan ASDP Telaga Punggur. Tampak puluhan kendaraan ODOL antre masuk ke kapal KMP Tanjung Burang tujuan Tanjung Uban, Jumat (3/10/2025). (Foto: ESNews) |
Pantauan wartawan Jumat (3/10/2025) sekira pukul 04.10 Wib, tampak puluhan kendaraan ODOL mengular antre di luar kawasan Pelabuhan Roro menunggu portal masuk Pelabuhan ASDP Punggur dibuka. Mereka mengejar keberangkatan kapal KMP Tanjung Burang pada trip pertama yakni pukul 07.15 WIB.
Ketika dikonfirmasi wartawan, salah satu supir mobil ODOL menyebut dirinya tengah membawa barang sembako disertai surat karantina.
“Barang kami ini hanya sembako kebutuhan pak, dan kami juga punya surat dari karantina,” ucap salah satu supir itu sembari menunjukkan sepucuk surat karantina.
Di lokasi, sang supir mengakui bahwa barang muatannya tidak diperiksa petugas Bea Cukai Pos Pelabuhan. Bahkan ia menyebut sekali pun diperiksa, harus izin dari bos (pemilik barang).
“Selama ini mereka saja tak berani periksa mobil kami, kalau mau diperiksa, harus seijin bos kami dulu. Dia salah seorang aparat juga yang membekap kami dipelabuhan sini saat menyeberang bawa barang, bebernya.
Usut punya usut, ternyata kendaraan ODOL ini didominasi mengangkut barang-barang paket milik sejumlah perusahaan Expedisi ternama di Indonesia disertai barang-barang lainnya yang diduga ilegal tanpa manifes barang.
Bahkan selain barang paket, Expedisi siluman itu juga disebut-sebut membawa barang-barang ilegal seperti Rokok dan Mikol non cukai, Handphone, Ballpres, Sparepart Mobil dan Moge atau barang-barang import.
Fakta itu pun terkuak setelah sumber wartawan membeberkan aktivitas ilegal yang rutin terjadi di Pelabuhan tersebut.
“Apa yang disebutkan supir itu benar bahwa barang bawaan_nya itu milik seorang oknum aparat dan muatan barang itu tidak lagi diperiksa petugas BC. Namun terkait barang sembako disertai surat karantina seperti yang disebut, itu tidak benar. Itu hanya modus saja,” ungkap sumber wartawan saat ditemui di kawasan Pelabuhan ASDP Punggur.
Lanjutnya, terkait muatan barang tidak lagi dilakukan pemeriksaan, itu juga benar. Hal itu Terbukti dengan mobil-mobil Pick-up dan Truk tidak dilabeli stiker BC Batam atau tidak di beri pita bertuliskan Bea Cukai Batam.
Tentu, aktivitas ilegal ini sudah lumrah terjadi atau sudah menjadi rahasia umum yang diketahui banyak masyarakat dan para oknum petugas di Pelabuhan ASDP Punggur. Kita bicara soal pendapatan ini, bukan soal SOP atau Regulasi.
“Permasalahannya yang terjadi di lingkaran bisnis Expedisi siluman ini, masyarakat sipil seperti buruh atau supir mencari makan. Namun oknum petugas mencari kaya,” ujarnya.
Menanggapi itu, Kepala Bidang Kepatuhan Layanan dan Informasi (BKLI) sekaligus Hubungan Masyarakat (Humas) Kantor Pelayanan Utama (KPU) BC Batam, Evi Oktavia menjelaskan terkait operasional kendaraan ODOL pihaknya tidak memiliki kewenangan
“Terkait operasional kendaraan ODOL kami tak ada kewenangan, silahkan ke Dinas atau Instansi terkait, sedangkan kalo untuk pemeriksaan semua jenis kendaraan kami lakukan pemeriksaan,” kata Evi menjawab konfirmasi wartawan.
Soal kabar maraknya kendaraan ODOL di Pelabuhan ASDP tersebut, ia menegaskan bakal meneruskan ke unit terkait.
“Terimakasih infonya dan kami teruskan ke Unit terkait, sampai saat ini petugas lapangan masih menjalankan tugas sesuai SOP, semua kendaraan diperiksa, ucapnya lagi.
Sebagai informasi, sejak tanggal 1 Oktober hingga 15 Oktober 2025 ke depan, BC Batam menggelar razia gabungan di Pelabuhan ASDP Punggur. Hal itu tertuang melalui surat permohonan bantuan personel yang berhasil didapatkan redaksi ESNews.
Operasi bersama penertiban Pelabuhan ASDP Punggur yang melibatkan beberapa instansi terkait itu digelar mulai pukul 08.00 WIB - 17.00 WIB.
Tentu, operasi gabungan ini sudah bocor dan tercium oleh para Expedisi siluman di Pelabuhan tersebut. Sehingga mereka memilih jadwal keberangkatan trip pertama dan terakhir guna menghindari operasi tersebut.
Di mana jadwal keberangkatan trip pertama tujuan Batam-Tanjung Uban terjadwal pukul 07.15 WIB . Sementara keberangkatan trip terakhir pukul 19.35 WIB. (Red)