![]() |
Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Peduli Sosial mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri Padangsidimpuan. (Ist) |
PADANGSIDEMPUAN | ESNews - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Peduli Sosial mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Padangsidimpuan pada selasa (29/4/2024).
Pada kesempatan itu mahasiswa menyampaikan aspirasi masyarakat menyangkut maraknya pungutan liar (Pungli) menyangkut biaya parkir di wilayah pemerintah kota Padang sidimpuan yang tidak tertib dan tidak terakomodir oleh pemerintah dengan baik.
Para mahasiswa juga menyampaikan orasi yang diterima kepala seksi (Kasi) Intel Jimmy Donovan SH.MH menyampaikan beberapa desakan, sesegera mungkin memanggil Oknum oknum berseragam dibawah pimpinan organisasi Dinas Perhubungan kota padangsidimpuan yang telah membiarkan maraknya pungli bermoduskan Parkir dipuluhan
titik lokasi parkir secara ilegal.
Hal itu ditandai tidak adanya bukti karcis resmi yang diterima oleh para pengendara yang memarkirkan kendaraannya. namun uang parkir ditagih secara terus menerus.
Dalam aksi damai itu para mahasiswa meminta Aparat Penegak Hukum (APH) polres kota Padangsidimpuan maupun kejaksaan secepatnya membentuk saber pungli dan menertibkan dan mengungkap siapa aktor dibelakangnya.
Peristiwa ini beralasan karena sudah sangat meresahkan para pengendara, dimana kekhawatiran masyarakat ditempat parkir umum yang dipungut itu sering terjadi kehilangan kendaraan dan tukang parkir itu tidak bertanggung jawab. Katanya.
Selain itu para mahasiswa juga mendatangi kantor walikota dan menyampaikan agar walikota juga diharapkan dapat mempertimbangkan jabatan kadis perhubungan karena dinilai tidak mampu menjalankan tugas pokok dan pungsinya (tupoksi) sebagai kepala dinas.
Dimana pungutan liar ini sudah berjalan bertahun tahun, dibuktikan dengan banyaknya kwitansi setoran penerimaan yang berlogo Dinas perhubungan akan tetapi setorannya menguap seperti ditelan bumi,terbukti pada tahun 2024 target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 2.1 Milyar namun hanya mencapai Rp 500 Juta Rupiah.
Penyampaian orasi mahasiswa dihalam kantor walikota tidak satupun dari pihak kantor walikota yang hadir untuk menyambut para mahasiswa, saat itu yang terlihat hanya beberapa Anggota Satpol PP beserta Aparat kepolisian yang menjaga aksi damai tersebut.
Aksi Damai tersebut sebagai penanggung jawab aksi Borkat Siregar S.Sos, kordinator aksi Yuanda A Lubis dan kordinator lapangan Ramadhan S Harahap. (Rin)
Pada kesempatan itu mahasiswa menyampaikan aspirasi masyarakat menyangkut maraknya pungutan liar (Pungli) menyangkut biaya parkir di wilayah pemerintah kota Padang sidimpuan yang tidak tertib dan tidak terakomodir oleh pemerintah dengan baik.
Para mahasiswa juga menyampaikan orasi yang diterima kepala seksi (Kasi) Intel Jimmy Donovan SH.MH menyampaikan beberapa desakan, sesegera mungkin memanggil Oknum oknum berseragam dibawah pimpinan organisasi Dinas Perhubungan kota padangsidimpuan yang telah membiarkan maraknya pungli bermoduskan Parkir dipuluhan
titik lokasi parkir secara ilegal.
Hal itu ditandai tidak adanya bukti karcis resmi yang diterima oleh para pengendara yang memarkirkan kendaraannya. namun uang parkir ditagih secara terus menerus.
Dalam aksi damai itu para mahasiswa meminta Aparat Penegak Hukum (APH) polres kota Padangsidimpuan maupun kejaksaan secepatnya membentuk saber pungli dan menertibkan dan mengungkap siapa aktor dibelakangnya.
Peristiwa ini beralasan karena sudah sangat meresahkan para pengendara, dimana kekhawatiran masyarakat ditempat parkir umum yang dipungut itu sering terjadi kehilangan kendaraan dan tukang parkir itu tidak bertanggung jawab. Katanya.
Selain itu para mahasiswa juga mendatangi kantor walikota dan menyampaikan agar walikota juga diharapkan dapat mempertimbangkan jabatan kadis perhubungan karena dinilai tidak mampu menjalankan tugas pokok dan pungsinya (tupoksi) sebagai kepala dinas.
Dimana pungutan liar ini sudah berjalan bertahun tahun, dibuktikan dengan banyaknya kwitansi setoran penerimaan yang berlogo Dinas perhubungan akan tetapi setorannya menguap seperti ditelan bumi,terbukti pada tahun 2024 target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 2.1 Milyar namun hanya mencapai Rp 500 Juta Rupiah.
Penyampaian orasi mahasiswa dihalam kantor walikota tidak satupun dari pihak kantor walikota yang hadir untuk menyambut para mahasiswa, saat itu yang terlihat hanya beberapa Anggota Satpol PP beserta Aparat kepolisian yang menjaga aksi damai tersebut.
Aksi Damai tersebut sebagai penanggung jawab aksi Borkat Siregar S.Sos, kordinator aksi Yuanda A Lubis dan kordinator lapangan Ramadhan S Harahap. (Rin)