![]() |
Sisa potongan rumput di pertengahan ruas Jl. S Parman Piayu terbakar. (Foto: ESNews) |
Hal ini tentunya cukup mengganggu kenyamanan pengendara motor yang melintas di jalan tersebut. Selain menimbulkan polusi udara juga mengurangi jarang pandang pengendara hingga dikhawatirkan memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Pantauan wartawan, titik api itu persis dibawah jaringan kabel listrik milik PLN. Tentu hal ini dapat menggangu jaringan distribusi listrik ke wilayah Sei Beduk hingga memicu kebakaran besar yang membahayakan keselamatan jiwa, lingkungan dan fasilitas umum.
Usut punya usut, ternyata titik api itu berasal dari pembakaran hasil pemotongan rumput atau ilalang yang berada tepat dipertengahan ruas Jl. S Parman yang sudah mengering.
Diduga, pembakaran hasil potongan rumput yang sudah mengering ini sengaja dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dilokasi, salah seorang pengendara motor warga Sei Beduk terpaksa mengurangi kecepatan laju motornya lantaran jarang pandang berkurang akibat asap tebal dampak dari pembakaran itu.
Menurutnya, aksi pembakaran ini bukan kali ini terjadi, sebelumnya sudah pernah. "Baru-baru ini, kalau gak salah 3 minggu atau sebulan lalu," ungkap Roni di lokasi.
Lanjutnya, kalau dibakar seperti ini kan cukup berbahaya bagi pengguna jalan. Apalagi diatasnya ada jaringan kabel listrik. "Saya menduga ini pasti disengaja dibakar. Pertanyaannya, apakah tindakan ini dibenarkan atau dilarang?," ucapnya.
"Baiknya sisa potongan rumput itu dimasukkan ke kantong plastik besar dan selanjutnya diangkut mobil sampah untuk dibuang ke TPA Punggur. Semua ini kan pastinya sudah ada anggarannya. Jangan-jangan biaya untuk itu masuk kantong pribadi," tambahnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Kota (Pemko) Batam telah menyiapkan anggaran sekitar Rp171 miliar untuk mengatasi permasalahan sampah hingga tahun 2028.
Hingga berita ini diterbitkan wartawan masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak Kacamatan dan Polsek Setempat serta Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Kota Batam, Muhammad Iqbal Feliansyah terkait aksi pembakaran sisa potongan potongan rumput di jalan tersebut. (Red)